Politik

Dianggap Melanggar Hukum, Trump Disebut-Sebut Terpojok

NUSANTARANEWS.CO, AS – Pemberitaan tentang pertemuan Jaksa Agung Jeff Sessions dengan duta besas Rusia untuk Amerika kini terus menjadi bola liar. Desakan dari Partai Demokrat semakin memojokkan posisi Presiden Donald Trump, karena ini diduga terkait erat dengan pemilihan presiden AS 2016 lalu.

Seorang pakar Rusia di lembaga Wilson Center, Washington Matthew Rojansky merespon kasus tersebut, dirinya menilai saat ini tampak sekali kepanikan diperlihatkan oleh para elit Amerika. Dirinya juga melihat situasi ini sangat merugikan Trump.

“Kini ada kepanikan besar di kalangan elit Amerika Serikat terkait Rusia. Trump kini semakin terpojok,” kata Rojansky, Jum’at (3/3/2017).

Hal ini dibuktikan dengan langkah yang dilakukan oleh pemerintah AS sendiri yang terus mencoba menyangkal tentang pertemuan Jaksab Agung Jeff Sessions dengan duta besas Rusia sebelum pilpres digelar di negeri Paman Sam tahun lalu. Pemerintahan Amerika Serikat sendiri kini mencari bukt-bukti untuk membantah dugaan tersebut.

Dalam keterangan media, Gedung Putih sendiri membantah pihaknya telah melakukan hubungan yang melanggar hukum dengan Rusia. Trump sampai saat ini masih belum memaparkan kebijakan umum terhadap Rusia.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Lantik 114 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemkab Nunukan

Sementara itu, anggota Pemimpin Demokrar Nancy Pelosi, mendesak agar Jeff Sessions untuk mengundurkan diri. Tak hanya itu, ia juga menginginkan agar dilakukan investigasi guna menyelidiki hubungan Trump dengan Rusia.

“Sessions tidak layak menjabat sebagai pejabat tertinggi penegakkan hukum di negeri kita dan ia harus mundur,” kata Nancy Pelosi dilansir dari Reuters, baru-baru ini.

Sebagai seorang yang menjabat sebagi Jaksa Agung, Nancy menilai sikap Sessions yang melakukan pertemuan rahasia itu dianggap menyalahi aturan. Untuk itu, dirinya  menilai Sessions lebih baik mengundurkan diri.

Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 501