Puisi Febby Lintang
Dia Sang Hebat – Pamflet Topeng
Dia bilang bahwa dia yang paling hebat
Ternyata dia hanya sebatas suka berdebat
Dia juga mengatakan bahwa dia itu kuat
Sepertinya dia sedang butuh diruwat
Dengan pongahnya dia katakan kami adalah sekumpulan bocah ingusan
Padahal dia sedang menutupi bertumpuk sampah dan kesalahan
Dengan angkuhnya dia bilang kami adalah makhluk abal abal
Dalam hati kumerutuki dia yang amat sangat bebal..
Kesombongannya mengatakan bahwa dia yang paling benar
Ketakaburannya menyebarkan omong kosong berbungkus kesucian
Kearoganannya memupuk benih kebencian dan permusuhan
Tanpa malu menyingkap topeng kepalsuan..
Kau tunjukan seakan akan bahwa kau yang paling pintar..
Kami tertawa terbahak menyaksikan kebodohanmu yang diluar nalar..
Kau terus berteriak bahwa kau yang paling sempurna..
Terkekeh sakit perut kami ketika kau berbicara tanpa logika..
Orang bodoh selalu bodoh
Didandani kepalsuan diselimuti kain emas kemunafikan
Orang pandir tetaplah pandir..
Walau disindir tak akan pernah mau berpikir..
Orang nyinyir selalu menjadi nyinyir..
Laksana penyihir yang belum mahir..
Kami hanya mampu menyeringai dan nyengir..
Kebodohan terus dipertontonkan..
Bak badut badut dalam pertunjukan..
Saling berebut dan bertikai demi sebuah tepuk tangan..
Menggapai ilusi asal bapak senang..
Berkejaran mempertontonkan kepandiran..
Agar sang tuan bisa tertawa dengan riang…
Dia bilang kami bukan siapa siapa..
Dia katakan kami tidak berguna
Kami bilang tak mengapa..
Karena kami bukan makhluk yang sempurna..
Tapi kami masih punya hati dan cinta..
Cibubur 7 Agustus 2017
Baca: Puisi-puisi Nusantaranews.co yang lain
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].