Politik

Di Depan Jokowi, Panglima TNI Laporkan Serapan Anggaran TNI 2016 Hampir 100 Persen

NUSANTARANEWS.CO – Dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI dan di hadapan Presiden Joko Widodo(Jokowi), Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo melaporkan penyerapan anggaran TNI selama 2016 yang hampir 100 persen.

“Rapim TNI 2017 sangat penting dan strategis karena Bapak (Presiden Jokowi) di mana-mana menyatakan saat ini terjadi kompetisi global yang memperebutkan energi, pangan, dan air,” ujar Gatot dalam sambutannya di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (16/1/2017).

Lebih lanjut, Gatot memaparkan laporan penyerapan anggaran TNI 2016 yang sudah hampir 100 persen. (Baca : Jokowi Ingatkan TNI Harus Gerak Cepat Antisipasi Perubahan Teknologi)
“Berulang-ulang Menkeu mengatakan TNI dikasih uang banyak tidak habis-habis. Daya serap TNI tahun 2016 (adalah) 99,01 persen. Yang 9 persen dicadangkan jika ada penambahan personel atau pergantian jabatan. Bisa dikatakan 100 persen,” kata Gatot.

Gatot juga menyampaikan program swasembada pangan yang dicanangkan Jokowi sudah tercapai. Gatot berujar pencapaian itu berkat kerja keras Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, yang turut hadir pula dalam rapim tersebut.”Sudah swasembada pangan oleh Mentan. Tepuk tangan untuk Pak Mentan,” ucap dia.

Baca Juga:  Wis Wayahe Jadi Bupati, Relawan Sahabat Alfian Dukung Gus Fawait di Pilkada Jember

Sekedar informasi, dalam program swasembada pangan, memang TNI diminta membantu Kementerian Pertanian. Program tersebut diserahkan kepada jajaran TNI AD ketika Gatot masih menjadi KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat).

“Bapak (Presiden Jokowi) dulu menyatakan, jika dalam 5 tahun tidak swasembada pangan, saya akan dicopot. Sekarang saya Panglima TNI, Bapak KSAD yang akan dicopot (jika tidak swasembada pangan),” ungkapnya.

Terkait swasembada pangan itu, Gatot menyampaikan niat jajaran TNI AD untuk mencanangkan program para petani. Ini terkait dengan pendampingan TNI AD kepada petani sampai bisnis penjualannya.

“Pak Presiden, ada titipan dari Bapak KSAD, karena beliau hampir frustrasi, karena petani sering ditipu, dibeli hasil panennya dengan harga rendah,” sebut Gatot.

“Kami izin mencanangkan sentra pelayanan padi terpadu. Jika dicanangkan, petani akan lebih sejahtera. Kami siap menerima petunjuk Bapak,” lanjut Gatot. (Richard)

Related Posts

1 of 71