Peristiwa

Dermaga Pertahanan Laut Diperbatasan Indonesia-Malaysia Siap Diresmikan

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sebagai wilayah berbatasan langsung dengan Negeri Sabah-Malaysia, menciptakan sarana pertahanan sebagai benteng kedaulatan adalah hal penting. Pemerintah Indonesia melalui TNI AL membangun basis pertahanan berupa sebuah Dermaga Pertahanan di Sei Pancang, Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara.

Komandan Pos AL Sei Pancang, Let. Arumbai, menuturkan bahwa Dermaga dengan cause way sepanjang 200 dan Trestle dengan total panjang 2.100 meter atau 2,1 kilometer hampir rampung. Bangunan pertahanan yang menelan biaya mencapai Rp.128 miliar itu rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

“Progresnya itu Dermaga 97 persen, tinggal 3 persen pemasangan fender itu aja, untuk tambatan merapat kapal,” tuturnya, Senin (8/5/2017).

Arumbai menargetkan dalam minggu ini Dermaga yang akan menjadi ikon dan kebanggaan Indonesia di Perbatasan tersebut akan mencapai tahap finishing atau rampung 100% dan tinggal diresmikan sebelum digunakan.

Disamping membangun Dermaga Pertahanan, Pemerintah juga membangun Menara 3 tingkat yang saat ini pengerjaanya telah mencapai 80%. Namun Arumbai menegaskan bahwa pihaknya akan memastikan bahwa pembangunan Menara tersebut akan rampung sebelum diresmikan Presiden.

Baca Juga:  Rawan Timbulkan Bencana di Jawa Timur, Inilah Yang Dilakukan Jika Musim La Nina

“Kemungkinan Presiden mungkin pasca Lebaran untuk meresmikan (Dermaga dan Menara-red) dan itu sudah beres semua kerjaan, tinggal tunggu peresmian saja,” ungkapnya.

Arumbay juga memaparkan bahwa keberadaan Dermaga tersebut nantinya akan menjadi tempat sandar beberapa Kapal Tempur seperti KRI Teuku Umar, KRI Sultan Uku dan Kapal Tempur lainya.

“KRI yang sandar disini nanti yang beratnya 1000 DWT, setingkat kelas Parchim yang dilengkapi rudal, RGP dan sebagainya,” pungkas Arumbay.

Melihat Trestle dari Dermaga yang membentang ditengah laut sepanjang 2,1 km tersebut, tidak tertutup kemungkinan, disamping sebagai Dermaga Petahanan, tempat tersebut bisa menjadi obyek wisata maritim baru di wilayah Perbatasan.

Pewarta: Edy Santri
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 2