Sport

Demi Nawacita, Kemenpora Wujudkan Prorgram 1 Desa 1 Lapangan

NUSANTARANEWS.CO – Sejak tahun 2015 Kemenpora telah menggulirkan Program Dana Bantuan Pemerintah Untuk Pembangunan dan/atau Rehabilitasi Lapangan Olahraga Desa atau yang lebih popular dikenal dengan nama program 1 desa 1 lapangan. Program ini merupakan penjabaran kebijakan pemerintah berdasarkan 9 agenda prioritas Nawa Cita khususnya butir ketiga “membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan”. Demikian diterangkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dalam keterangan persnya, Sabtu (21/1/2017).

Adapun tujuan program ini adalah untuk: a. Meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan di bidang Keolahragaan; b. Meningkatkan prasarana dan sarana olahraga yang layak dan memenuhi standar; dan c. Mengembangkan minat, bakat dan potensi olahraga di daerah khususnya di tingkat desa.

“Sebagai tindak lanjut dari program tersebut, pada tanggal 19 Januari 2017 telah berlangsung peresmian perdana lapangan desa yang telah dibangun di seluruh Indonesia di akhir tahun 2016  untuk Desa Kantan Dalam, Desa Kantan Muara, Desa Desa Talio Muara dan Desa Talio Hulu, yang keempatnya terletak di Kabupaten Pulang Pisau, yang berjarak sekitar 2,5 jam perjalanan darat dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah,” tutur Menpora.

Turut hadir dalam peresmian itu adalah Asdy Narang (Anggota DPR-RI Komisi X), Gatot S. Dewa Broto (Deputi 4 Bidang Peningkaran Prestasi Olahraga Kemenpora), dan Edy Pratowo (Bupati Pulang Pisau) serta para tokoh dan masyarakat dari keempat desa tersebut yang acaranya dipusatkan di Desa Kantan Dalam, Kecamatan Pandih Batu.

Untuk diketahui, khusus Pulau Kalimantan, dari 5 Provinsi hanya 3 Provinsi yang mendapat bantuan program lapangan desa tahun 2016. Jumlah penerima bantuan lapangan desa di Provinsi Kalimantan Tengah merupakah yang terbanyak dibanding 2 provinsi lainnya yang menerima pada tahun 2016. Istimewanya, dari 4 desa penerima bantuan tahun 2016, semuanya berada di kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau.

“Bantuan pemerintah melalui program ini dalam pelaksanaannya diutamakan dengan cara swakelola dengan semangat gotong royong memberdayakan seluruh lapisan masyarakat. Sehingga dari program ini diharapkan mampu menumbuh-kembangkan partisipasi seluruh unsur atau potensi yang ada di desa dalam pembangunan dibidang olahraga,” kata Imam.

Diterangkan pula, untuk tahun 2016 yang baru saja berlalu, Kemenpora memberikan bantuan ini untuk sebanyak 346 desa di seluruh Indonesia dari total yang direncanakan dibantu adalah sebanyak 765 desa. Ini merupakan penurunan dibandingkan tahun 2015 dimana berhasil diberikan bantuan untuk 470 desa di seluruh Indonesia. Untuk itu Kemenpora menyampaikan permohonan maaf atas penurunan jumlah bantuan yang di luar perkiraan.

“Adanya penurunan jumlah ini adanya dampak pemotongan anggaran di Kemenpora yang cukup signifikan di tahun 2016, yang faktanya berimbas di hampir semua program kegiatan. Penyebab lain adalah kurangnya koordinasi yang bagus antara pusat dan daerah, belum terkelolanya sumber data yang cukup akurat. Sehingga data sering beragam, adanya beberapa kejadian kurannya tertib administrasi di lapangan, dan juga tidak dipungkiri adanya dugaan oknum-oknum tertentu yang menawarkan bantuan ke beberapa kepala desa untuk meraup keuntungan tertentu,” kata dia.

Menghadapi sejumlah persoalan tersebut, Kemenpora berkomitmen untuk lebih konsisten, rapi dan koordinatif di tahun anggaran 2017 ini. Kemenpora menjamin program ini dilakukan secara obyektif dan tranparan, karena sebagai informasi di tahun 2015 telah diterima lebih dari 4.000 proposal kepala desa dan jumlah yang hampir sama di tahun 2016, dan kesemuanya itu diproses secara obyektif tanpa preferesi dan pretensi apapun. (sule)

Related Posts

1 of 16