Khazanah

Cordoba, Kota Pergolakan di Semenanjung Iberia

NUSANTARANEWS.CO – Kota Cordoba termasuk dalam kawasan Andalusia (Spanyol). Dalam sejarah ilmu pengetahuan dan peradaban Islam, dataran Spanyol ini lebih banyak dikenal dengan nama Andalusia, yang diambil dari sebutan tanah Semenanjung Iberia. Hal ini sebagaimana dikutip dalam buku berjudul Cordoba, Konstantinopel, & Vienna: Tiga Kota Saksi Sejarah Kejayaan Peradaban Islam.

Semenanjung Iberia ini meliputi wilayah Spanyol dan Portugal sekarang. Daerahnya sedikit menjorok ke selatan dan ujungnya dipisahkan oleh sebuah selat sempit dengan ujung benua Afrika. Bangsa Grik tua menyebut selat sempit itu dengan tiang-tiang Hercules. Di seberang selat tersebut terletak  benua Eropa.

Selat sempit tersebut sepanjang kenyataan memisahkan lautan tengah dengan lautan Atlantik. Julukan Andalusia ini juga berasal dari kata Vandalusia, yang berarti negeri Bangsa Vandal. Hal ini karena, bagian selatan Semenanjung ini pernah dikuasai oleh Bangsa Vandal sebelum mereka dikalahkan oleh Bangsa Gothia Barat pada abad ke-5.

Munawiyah dalam buku Sejarah Peradaban Islam menjelaskan Andalusia awalnya adalah basis kekuasaan Kerajaan Romawi, yaitu Kerajaan Gotik, atau dikenal dengan sebutan Bangsa Visigoth (gothia atau got). Pada tahun 689 Masehi Raja Roderick menjadikan Katolik sebagai agama resmi di Spanyol.

Pada masa Roderick, toleransi agama tidak berjalan dengan baik. Banyak penganut agama Yahudi yang tidak diberlakukan secara adil. Ketidakadilan itu akhirnya berujung pada pertumpahan darah yang lambat laun memiskinkan masyarakatnya.

Raja Roderick berambisi untuk me-nasrani-kan seluruh wilayah Spanyol. Akibatnya, masyarakat Spanyol terpecah menjadi lima kelompok yang saling bermusuhan. Kelompok-kelompok tersebut antara lain; penguasa tanah yang mengeksploitasi rakyat miskin. Buruh tani dan budak  yang diperjualbelikan.Golongan menengah yang bergerak dalam bidang ekonomi. Para penguasa yang tak memiliki hak istimewa serta pihak gereja Katholik.

Kondisi sosial masyarakat Andalusia pada umumnya (termasuk Cordoba) menjelang penaklukan Islam sangat memperihatinkan. Masyarakat terpolarisasi ke dalam beberapa kelas sesuai dengan latar belakang sosialnya. Sehingga ada masyarakat kelas 1, 2 dan 3. Kelompok masyarakat kelas 1, yakni, penguasa terdiri atas raja, para pengeran, pembesar istana, pemuka agama, dan tuan tanah besar.

Kelas 2 (second citizent) terdiri atas tuan-tuan tanah kecil dan terakhir kelompok masyarakat kelas 3. Masyarakat ini terdiri dari para budak, termasuk budak tani yang nasibnya tergantung pada tanah, penggembala, nelayan, pandai besi, orang Yahudi dan kaum buruh dengan imbalan makan dua kali sehari.

Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 2