Inspirasi

Cendekiawan Syiria Kagumi Metodologi Keilmuan Pesantren di Indonesia

NUSANTARANEWS.CO – Cendekiawan muslim asal Syiria, DR. Syaikh Mahir Hasan Al-Munajjid mengaku sangat kagum dengan metodologi keilmuan Islam di Indonesia. Ia menilai bahwa sanad keilmuan di pesantren terawat dengan kuat.

“Kalian semua sangat beruntung hidup di Indonesia. Banyak ulama yang ilmunya bisa Anda serap. Jadilah generasi penerus ulama salaf yang dulu sangat semangat dan gigih menyebarkan ilmu agama,” katanya Mahir Hasan saat hadiri acara bertajuk Halaqah Santri NU di Pondok Pesantren Nashrul Ummah, Kudus, Jawa Tengah baru-baru ini.

Menurutnya, sanad keilmuan umat Islam Indonesia, sangatlah luar biasa. Ini dikarenakan tradisi serta metodologi pengajaran melalui Pesantren dan Madrasah Diniyyah yang masih terawat dengan sangat baik hingga kini.

Pada kesempatan itu, Syaikh Mahir berpesan, agar dalam melaksanakan dakwah, umat Islam Indonesia melakukannya dengan santun.

Amar ma’ruf nahi mungkar sebagai sarana dakwah, laksanakan dengan cara ma’ruf serta bi al-hikmah wa al-mauidlati al-hasanah,” himbaunya.

Sementara itu putra KH. Maimun Zubair yakni KH. Abdul Ghofur, memaparkan bahwa keberagaman yang ada di Indonesia adalah berkah yang menjadikan akar tradisi keislaman di Indonesia kokoh. Karena itu, dirinya menekankan pentingnya bersikap tawassuth (moderat/toleran) dalam melakukan dakwah, termasuk dalam gerakan kepemudaan.

“Keberagaman yang ada di Indonesia, pada saatnya akan bisa disatukan. Tawassuth ini sebagai upaya harmonisasi di tengah kemajemukan bangsa,” tuturnya. (adhon/red-01)

Related Posts

1 of 420