Lintas Nusa

Caraka dan Melewati Api, Tradisi Baru Kaderisasi Ansor Way Kanan

NUSANTARANEWS.CO, Way Kanan – PC GP Ansor Way Kanan, Lampung berkomitmen ciptakan kader militan dan tangguh. Beberapa hal untuk mencapai tujuan itu ialah menambahkan ujian caraka malam dan melewati api dalam  kaderisasi Ansor.

“Yang cukup ekstrim biasanya dilakukan dalam kaderisasi Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Kader Ansor sebagai komando Banser layak memahami apa yang dirasakan dan bagaimana jalan ditempuh menjadi Banser,” ujar Ketua PC GP Ansor Way Kanan, Lampung Gatot Arifianto, di Blambangan Umpu, Senin (13/3/2017).

Bergabung dengan Ansor adalah pilihan. Ketika sudah memilih tentu harus berani mengambil resiko.

“Jangan sekali-kali menggunakan pakaian Ansor sebelum melewati ujian melewati api dengan mata terbuka atau melewati pecahan kaca dengan mata tertutup. PC GP Ansor Way Kanan tidak akan menciptakan kader-kaderan, tapi kader yang benar-benar kader, yang mau berbuat setelah berbai’at,” kata praktisi Hyponisi dan Neo Neuro-Lingusitic Programing itu lagi.

Melalui PAC GP Ansor Blambangan Umpu dan Negeri Agung, PC GP Ansor Way Kanan menggelar Pendidikan Kepemimpinan Dasar Ke VI (enam), di Gedung PCNU Way Kanan, jalan lintas Sumatera, Kampung Tiuh Balak I, Kecamatan Baradatu.

Baca Juga:  Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024, Gus Fawait: Bukti Pemimpin Pilhan Rakyat

Sebelum berbai’at, Gatot meminta diadakan ujian caraka malam yang sebenarnya tradisi Banser bagi calon kader Ansor. Upaya itu untuk mengetahui pemahaman calon kader terhadap materi disampaikan saat mengikuti PKD serta seberapa besar niat dan tekad menjadi kader Ansor.

Selesai caraka malam, mantan Wakasatkorcab Banser Way Kanan yang juga aktivis Gusdurian Lampung itu menanyakan ulang kesanggupan calon kader menjadi bagian Ansor.

Gatot dan sejumlah pengurus PC dan PAC melarang calon kader telah mengikuti PKD dan caraka malam mengikuti prosesi bai’at jika tidak sanggup berkhidmat untuk organisasi.

Calon kader menyatakan sanggup dan ikhlas berkhidmat untuk Ansor diperkenankan menyucikan diri untuk mengikuti prosesi bai’at dipimpinan jajaran syuriah PCNU Way Kanan Kiai Kodiran dan Pengasuh Pesantren Hidayatus Salafiyah Muhammad Yunus Hasyim (Gus Yunus). Ujian lain pasca mengikuti prosesi bai’at ialah melewati kobaran api dengan membawa bendera merah putih, NU dan Ansor guna mengetahui sejauhmana kader siap berbuat bagi organisasi.

Baca Juga:  Anton Charliyan Dampingi Prabowo Makan Baso di Warung Mang UKA di Cimahi Jabar 

Penulis: Andri Suhendri

Related Posts

1 of 418