Budaya / SeniPuisi

Bunga Orang-Orang Kalah – Puisi Sutirman Eka Ardhana

BUNGA YANG LURUH

Bunga ini tak jadi kukirimkan
kepadamu. Tiba-tiba menjelang
petang, ia meluruh. Melayang.
Jatuh di ujung sepatu
Terasa ada sembilu
Kelu

Bunga ini tak jadi kukirimkan
kepadamu. Karena warnanya
kuyu, hilang pesona. Kecewa.
Kalau saja bisa berkata
Pasti ia akan bilang
“Aku tak berdaya.”

Bunga ini tak jadi kukirimkan
kepadamu. Karena layu
Pilu

2017

    BUNGA TAHI AYAM

Bunga ini,
Kau pasti tahu namanya
Bunga tahi ayam
Kalau kukirim kepadamu
Apakah kaumau menerimanya?

Bunga tahi ayam
Memang tak indah diucapkan
Tapi buat hidup kita
Yang tak selalu wangi
Apa salahnya kuberikan?

Asal kautahu
Hidup kita memang tak beda
Bunga tahi ayam
Warnanya mempesona
Tapi wanginya?
Tak tahu entah di mana?

   2017

    BUNGA ORANG-ORANG KALAH

Siapa bilang, hanya orang-orang sukses
hanya orang-orang yang menang
orang-orang sedang bahagia
orang-orang yang menikmati cinta saja
yang berhak mencintai bunga
berbagi bunga
berkirim bunga

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Siapa bilang, hanya orang-orang kaya
orang-orang yang tak pernah sengsara
orang-orang tak pernah tahu pahitnya duka
dan, punya berhektar-hektar kebun bunga
yang berhak mencintai bunga
menanam bunga
menabur bunga

Bunga tak punya bangsa
apalagi agama
Bunga tak pernah bedakan aroma
walau aneka warna
Bunga tak pernah pilih kasih
Dia membuka cinta untuk siapa saja
Untuk yang sukses, menang dan tertawa
Untuk yang gagal, kalah dan berduka

Bunga rela menjadi milik siapa saja
Sekali pun menjadi milik orang-orang kalah
orang-orang yang dibalut kecewa
orang-orang dirundung duka

         2017

   ORANG-ORANG KALAH

Orang-orang kalah
adalah orang-orang yang tak bisa
menundukkan hawa nafsu
mengalahkan keangkaramurkaan
mengusir angan-angan
dan membunuh impian

Orang-orang kalah
adalah orang-orang yang tak pernah
mengalahkan kesombongan
menundukkan wajah
mengukur kemampuan
dan bercermin diri

Orang-orang kalah
adalah orang-orang yang tak mau
menerima keunggulan orang lain

Orang-orang kalah
adalah orang-orang yang asyik
dengan mimpinya sendiri.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

2017

 ORANG-ORANG RIUH

Orang-orang riuh
meneriakkan riuhnya di jalan-jalan.
Orang-orang riuh
mengirimkan riuhnya ke lorong-lorong kota.
Orang-orang riuh
memperbincangkan riuhnya di warung-warung.

Orang-orang riuh
mengabarkan riuhnya ke daun-daun,
taman-taman kota, kampung-kampung kumuh,
gang-gang sempit, rumah-rumah bordil
dan, kamar-kamar pengap
gelap, tak bercahaya.

Orang-orang riuh
bernyanyi dalam riuh.
Orang-orang riuh
meratap dalam riuh.
Orang-orang riuh
berdoa dalam riuh.
Orang-orang riuh
berzikir dalam riuh.

Orang-orang riuh
lunglai dalam riuh.

2016

Sutirman Eka Ardhana
Sutirman Eka Ardhana

Sutirman Eka Ardhana, lahir di Bengkalis, Riau, 27 September 1952. Karya buku kumpulan puisinya Risau (Pabrik tulisan, 1976), Emas Kawin (Renas, 1979). Dan, puisi-puisinya juga terhimpun pada sejumlah antologi puisi di antaranya Tugu, Dermaga I, Dermaga II, Merapi Gugat (2011), Kitab Radja-Ratoe Alit (2011), Suluk Mataram (2012), Satu Kata Istimewa (2012), Bangga Aku Jadi Rakyat Indonesia (2012), Suara-suara Yang Terpinggirkan (2012), Dari Negeri Poci 4 – Negeri Abal-Abal (2013),Lintang Panjer Wengi di Langit Yogya, Dari Negeri Poci 5 – Negeri Langit(2014), Parangtritis (2014), Jalan Remang Kesaksian (2015), Dari Negeri Poci 6 – Negeri Laut (2015), Semesta Wayang (2015) dan Dari Negeri Poci 7 – Negeri Awan (2016). Selain itu juga menulis sejumlah novel. Kini redaktur di majalah Sabana, juga redaktur Warta Kebangsaan (www.perwara.com) dan Jurnal Kebangsaan, serta dipercaya menjadi pengajar di Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. ***

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resinsi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 113