HankamMancanegara

Bomber Tu-160M2 Rusia Mampu Terbang Hingga Stratosfer

NUSANTARANEWS.CO, Moskow – Setelah hampir 30 tahun beroperasi, pesawat pembom Tu-160 Rusia akan dimodernisasi dengan menambahkan sistem navigasi dan komunikasi canggih, sistem target baru, serta peralatan elektronik yang kompleks. Menurut Wakil Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan di perusahaan pesawat Tupolev Valery Solozobov menyatakan, meski tampilan pesawat terlihat sama dengan versi sebelumnya, namun Tu-160M2 memiliki konsep konstruktif yang sepenuhnya baru.

Tupolev Tu-160 yang dijuluki oleh NATO “Blackjack” merupakan pesawat pengangkut misil dan bom strategis yang didesain oleh Biro Desain Tupolev milik Uni Soviet pada akhir 1970-an hingga awal 1980-an. Pesawat tersebut mulai digunakan pada 1987. Sampai saat ini, Tu-160 menyandang 44 rekor dunia terkait ketinggian terbang dan jarak operasi. Rekor terbaru dipecahkan saat pesawat itu menempuh 18 ribu kilometer selama 24 jam 24 menit.

Tu-160 merupakan pesawat supersonik terbesar, terberat, dan paling kuat dalam aviasi militer. Dengan menggunakan mesin versi terbaru NK-32, Tu-160M2 bisa terbang di ketinggian yang tak bisa dijangkau oleh sistem antipesawat musuh. Bahkan model dasar Tu-160 mengungguli pesawat AS. Memang benar B-2 adalah pesawat siluman. Namun, Tu-160 memiliki sedikit alasan untuk bersembunyi: misilnya bisa terbang pada jarak yang jauh, sampai 5.500 km, yang berarti pesawat tidak perlu mendekati pertahanan udara musuh.

Baca Juga:  Inggris Memasuki Perekonomian 'Mode Perang'

Sebagai bomber strategis, Tu-160M2 memiliki kapabilitas membawa rudal nuklir serta arsenal lainnya. Salah satunya misil bersayap Kh-101 dan Kh 102 yang memiliki jangkauan 5.500 km.  Serta H-555 yang dapat menyerang target sesuai program. Senjata lain yang disandang adalah: penembus lapis baja, penembus beton, klaster, ranjau laut, dan lain-lain. Total bobot hulu ledaknya dapat mencapai 40 ton. Kemampuan strategis ini, menempatkan Tu-160M2 berada pada lini terdepan dalam jajaran pembom strategis lainnya di dunia.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani sebuah dekrit untuk memulai modernisasi Tu-160 di Tupolev Aircraft Factory di Kazan awal tahun ini. Perusahaan juga telah diinstruksikan untuk mulai bekerja sama di PAK-DA, guna menyiapkan generasi penerus pembom strategis Rusia. Walaupun disebut modernisasi, TU-160M2 sebenarnya pesawat bomber baru dengan kemampuan tempur jauh lebih superior bila di banding pendahulunya. Bahkan sistem avionic yang akan dipasang pada Tu-160M2 masih dirahasiakan yang dikabarkan dapat meningkatkan kemampuan tempur Tu-160M2 dua setengah kali lebih lipat dari pada pendahulunya.

Baca Juga:  Drone AS Tidak Berguna di Ukraina

Di samping itu, pesawat juga akan dilengkapi dengan stasiun perang elektronik modern, guna meningkatkan pertahanan melawan serangan darat maupun ancaman rudal anti pesawat terbang berbasis udara. Dengan peningkatan ini, pesawat menjadi lebih berotot, lebih tajam penglihatannya dan meningkat kecerdasannya sehingga memungkinkan pesawat tersebut mengambil alih kru guna menyelesaikan tugas.

Penerbangan pertama pesawat canggih ini akan dilakukan pada 2018 mendatang. Sementara, pembangunan berseri pesawat akan dimulai pada 2021. Menurut pembuatnya, mesin baru ini akan membantu pesawat terbang hingga ke stratosfer pada level 18 ribu meter.

Menurut rencana, pada akhir tahun ini, Kementerian Pertahanan Rusia akan menerima gelombang pertama kiriman mesin NK-32 untuk Tu-160M2. Menurut Komandan Tertinggi Angkatan Udara Rusia Victor Bondarev, Kementerian Pertahanan Rusia berencana membeli sekitar 50 pesawat Tu-160M2. (Banyu)

Related Posts

1 of 2