Lintas NusaPeristiwa

Bom Samarinda, Mendikbud tegaskan Adanya Ancaman Bagi NKRI

NUSANTARANEWS.CO –  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengutuk keras teror bom molotov di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur yang menewaskan anak perempuan di bawah umur. Menurut Mendikbut, pengeboman tersebut merupakan tindakan terorisme yang disebabkan oleh paham radikal.

“Mereka sungguh kejam telah mencabut kebahagiaan dan masa depan anak-anak kita. Serangan teror ini adalah ancaman bagi NKRI. Pelakunya harus dihukum seberat-beratnya,” tegas Muhadjir saat mengunjungi korban ledakan bom di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) A.W. Syachranie Samarinda, Senin (14/11).

mewakili pemerintah, Mendikbud menyampaikan duka cita atas meninggalnya Intan Olivia (2,5 tahun) yang disebabkan luka bakar dan menguatkan keluarga korban.

“Saya ikut berduka cita sangat mendalam, sudah saya sampaikan salam dari Pak Presiden. Semoga keluarga bersabar dan menerima dengan ikhlas,” ungkap Muhadjir seraya berkaca-kaca seperti dilansir kemdikbud.go.id.

Menurut Muhadjir pemerintah akan membiayai pengobatan para korban. Ia pun berharap agar para korban yang masih dirawat, bisa segera pulih. “Saya juga punya anak yang masih kecil. Saya tidak tega melihat mereka seperti ini,” kata Mendikbud.

Baca Juga:  JKSN Jatim Deklarasikan Dukungan Khofifah-Emil Dua Periode

Peristiwa peledakan bom molotov pada Minggu pagi  ini menyebabkan empat orang anak terluka. Saat ini, korban ledakan yang masih dalam perawatan adalah Triniti (3 tahun), Alfaro (5 tahun), dan Anita (4 tahun).

Terkait dengan ancaman terorisme, Muhadjir sampaikan harapannya. “Kita harus serius dalam menangani isu terorisme, karena ini merupakan ancaman nyata,” pungkas Mendikbud.

Keberadaan Mendikbud di Samarinda bertepatan dengan agenda kunjungan kerja meninjau pelaksanaan kegiatan belajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan pemantauan pencairan dana manfaat Program Indonesia Pintar (PIP) di Kalimantan Timur. (kiana/red-02)

Related Posts

1 of 9