NUSANTARANEWS.CO – Caroline dilahirkan pada tahun 1915 di New Jersey. Kini usianya sudah mencapai 102 tahun. Suami Caroline telah meninggal dunia pada tahun 1981 silam, Frank. Semasa masih bersama, Caroline dan Frank hidup di Las Vegas dan bekerja di sebuah Kasino. Namun setelah Frank meninggal, Caroline pindah ke rumah pensiun dengan dua sahabatnya.
Di usianya yang sudah menginjak 102 tahun, Caroline masih suka makan es krim setiap hari. Itu adalah makanan favoritnya selama 50-an tahun terakhir. “Menjalani hidup dengan rasa kasih sayang sepenuhnya. Jangan takut untuk melakukan sesuatu,” kata Caroline seperti dikutip Independent.
“Menghabiskan lebih banyak waktu bersama orang-orang yang Anda cintai, berfoto bersama, dan melakukan lebih banyak hal. Itu semua nantinya akan menjadi kenangan yang kita miliki ketika sudah tua,” kata dia.
Menurut Caroline, hidup itu terkadang tidak terduga. Banyak hal yang tak bisa diprediksi dan datang begitu saja tanpa terduga.
“Sudah barang tentu aku tak pernah berpikir bisa hidup selama ini. Aku berpikir mungkin akan membantu menjalankan SPBU milik orangtuaku. Atau aku akan berjumpa dengan seorang pemuda Irlandia yang baik lalu kami menikah. Bagiku, itu normal-normal saja,” ucap dia.
Kemudian Caroline berujar, bahwa kita harus memperlakukan semua orang sama, tak boleh membeda-bedakannya.
“Saya selalu memperlakukan orang dengan cara yang sama, tidak peduli warna kulit mereka. Semua orang itu baik, tidak peduli apakah mereka putih, hitam, ungu dan sebagainya. Dan orang yang kurang ajar adalah mereka yang membeda-bedakan warna kulit,” ujar dia.
Bagi Caroline, orang itu tidak buruk seburuk apa yang tampak di permukaan kalau ia berbuat buruk. Karena semua orang selalu berpikir generasi sebelum mereka adalah generasi paling baik. ‘Kami selalu berpikir generasi kita adalah yang terbaik. Saya pikir ada baik dan buruk dalam setiap generasi,” tandasnya.
Penulis: Eriec Dieda
