Terbaru

Belian Sasak, Kubur Lepon – Puisi Lamuh Syamsuar

H.Amang Rahman Jubair, “Nenek”, 1976 | Anak Wayang (Blog)
H.Amang Rahman Jubair, “Nenek”, 1976 | Anak Wayang (Blog)

Belian Sasak

 

sebab kau masih mengimani

cara leluhur mengusir sungkan

kau datang kepadaku

membawa panas pati dan bahan lekes

 

benang merahku

tak pernah menembus lubang yakinmu

tapi kau percaya tuah—

sekapur sirih yang moyak di gigi hitamku

— olesan jula’ yang khidmat

di kening, ulu dan telapak kaki kirimu

 

aku percaya. aku percaya

engkau pulih. berkat kegigihanmu menuntut syarat

 

Lombok, 21 September 2015

 

Kubur Lepon

 

ada derau, begitu halus mengetuk

ketika bambu penyangga yang telah berumur

tak kuasa lagi menopang penaung tetirah

 

di usia lima tahunan, semenjak menimbun lubang

barangkali sudah tiba waktunya

tanah yang menjadi langit-langit lahat menjejal belulang

 

murai yang mengitari beringin
bagai kemidi jariah paling langit
membebaskan obituari dari lidah para fasik

 

selasar umang-umang

di sengkarut perigi makam

:sudah seharusnya cekung itu digenapi si anak terlantar

 

Lombok, 09 Maret 2016

 

Baca Juga:  Bupati Paparkan Program Prioritas Saat Safari Ramadhan di Sebatik

Lamuh Syamsuar, Lahir di Lombok Tengah. Menyelesaikan Studi S1 di IKIP Mataram. Puisi-puisinya pernah disiarkan di Suara NTB, Lombok Post, Jurnal Sastra Santarang, Bali Pos, Riau Pos dan Buana Kata.co.Buku puisi pertamanya Secauk Pasir Kesunyian (2014).

__________________________________Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 124