Belian Sasak
sebab kau masih mengimani
cara leluhur mengusir sungkan
kau datang kepadaku
membawa panas pati dan bahan lekes
benang merahku
tak pernah menembus lubang yakinmu
tapi kau percaya tuah—
sekapur sirih yang moyak di gigi hitamku
— olesan jula’ yang khidmat
di kening, ulu dan telapak kaki kirimu
aku percaya. aku percaya
engkau pulih. berkat kegigihanmu menuntut syarat
Lombok, 21 September 2015
Kubur Lepon
ada derau, begitu halus mengetuk
ketika bambu penyangga yang telah berumur
tak kuasa lagi menopang penaung tetirah
di usia lima tahunan, semenjak menimbun lubang
barangkali sudah tiba waktunya
tanah yang menjadi langit-langit lahat menjejal belulang
murai yang mengitari beringin
bagai kemidi jariah paling langit
membebaskan obituari dari lidah para fasik
selasar umang-umang
di sengkarut perigi makam
:sudah seharusnya cekung itu digenapi si anak terlantar
Lombok, 09 Maret 2016
Lamuh Syamsuar, Lahir di Lombok Tengah. Menyelesaikan Studi S1 di IKIP Mataram. Puisi-puisinya pernah disiarkan di Suara NTB, Lombok Post, Jurnal Sastra Santarang, Bali Pos, Riau Pos dan Buana Kata.co.Buku puisi pertamanya Secauk Pasir Kesunyian (2014).
__________________________________Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].