Lintas NusaPeristiwa

Batu Nisan di Lingkaran Jalan Rusak

NUSANTARANEWS.CO, Ponorogo – Jumat, 12 Mei 2017, Ratusan warga Sukorejo berdemontrasi di jalan Dukuh Ngambakan, Desa/Kecamatan Kauman hingga Kecamatan Sukorejo, Ponorogo. Dalam aksinya warga mengusung keranda mayat dan memasang batu nisan di seputaran jalan kabupaten yang rusak parah.

Lalu siapa yang mati? Dari sisi sebelah kanan keranda itu bertuliskan ‘Bupatiku Janjimu Sudah Mati’. Sedangkan sisi kiri keranda bertuliskan ‘Korban Jalan Rusak’. Sementara untuk sisi depan bertuliskan ‘Bupati Sudah Senang? Kalo Rakyat Susah gara-gara jala rusak’.

Warga juga sempat melakukan aksi mengubur korban jalan rusak. Itu diwujudkan dengan menaruh nisan di tengah jalan dilanjutkan dengan menabur bunga di kuburan jalanan itu. Selain itu, warga juga sempat menanam pohon di tengah jalan. “Kami ingin mengubur janji manis Bupati Ponorogo Bapak Ipong Muchlissoni,” teriak Budi kordiantor aksi.

Tak hanya itu, mereka dengan khusyu juga terlihat membacakan doa dikhususkan pada korban meninggal karena celaka jalan rusak. “Jalur ini bisa kemana saja bisa dilewati kemana saja, dan kondisinya rusak parah, sampai saat ini banyak keluhan masyarakat tetapi tidak ada kepedulian pemerintah untuk cepat memperbaiki,” ucapnya.

Baca Juga:  Sampaikan Simpati dan Belasungkawa, PPWI Lakukan Courtesy Call ke Kedubes Rusia

Dalam aksi itu, warga juga mengungkapkan kekesalan dengan membentangkan berbagai tulisan kritikan. Seperti, wisata lobang sewu pokdarwis pokok modar yo wes, rusak jalan bupati? Jalan-jalan ke Aston, gara-gara jalan rusak jadi kuburan, pak bupati ingkar janji jalan rusak sampai kapan, janji 300 juta jadi 300 lobang, dan tulisan lainnya.

“Kami dari masyarakat dan LSM Pasopati menggelar aksi ini untuk mengetuk pemerintah atau dinas terkait, agar segera ada tindakan untuk memperbaiki,” tegasnya.

Menurut dia, kesabaran warga sudah habis melihat banyaknya korban jalan rusak di wilayah kulon kali. Dijelaskan Budi dari beberapa titik yang parah yaitu di sekitar Desa Golan arah Sampung, dan menyebabkan menyebabkan seringnya terjadi laka-lantas.

“Gimana caranya supaya pemerintah untuk bisa memperbaiki jalan yang rusak. Tadi pagi saja ada yang kecelakaan kemarin sore juga ada kecelakaan,”tegasnya.

Adanya jalan yang makin parah itu, namun pemerintah kabupaten Ponorogo tutup mata dan tutup telinga. “Kerusakan jalan di Ponorogo sudah menggurita. Namun tidak ada tindakan nyata dari Bupati Ipong seperti janjinya dulu,” kritiknya.

Baca Juga:  Ikatan Alumni Dayah Abu Lam U Gelar Buka Puasa Bersama

Kerusakan jalan di Kulon kali, kata Budi ini sudah sangat parah. Tidak hanya di Ngambakan tapi sudah menyeluruh di kecamatan Sukorejo, Kauman dan Sampung. Dirinya mengingatkan janji Bupati Ipong ketika saat mencalonkan diri sebagai Bupati Ponorogo setahun lebih yang lalu. “Ini sudah setahun lebih menjabat Bupati tapi tidak ada perubahan terutama soal perbaikan jalan rusak,” tandasnya.

Bahkan, massa demonstran juga sempat menyindir Bupati Ipong. Dimana, dalam kampanyenya dulu sempat muncul sebutan untuk Bupati Amin dengan sebutan Bupati Tembel. Namun, sekarang ini jalan rusak di Ponorogo sejak dipimpin Bupati Ipong malah lebih parah dari pada saat dipimpin Bupati Amin.

“Ndisik ngelokne Bupati Amin Bupati tembel, saiki malah luweh nemen, jeglongan neng ndi-ndi ditokne wae. Bupati Jeglongan,” kritiknya.

Warga juga sempat menyindir Bupati Ipong, ketika saat kampanye menyebut Bupati Amin hanya bisa mengakui bahwa jalan di Ponorogo rusak. Namun tidak ada perbaikan. Namun saat ini keadaan itu malah lebih buruk dari sebelumnya.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Berharap Semenisasi di Perbatasan Dapat Memangkas Keterisolasian

“Ndisik tukang alok, menak alok ora tombok. Saiki kebukten, menak jamane Pak Amin,” teriaknya lagi.

Pewarta: Muh Nurcholis
Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 7,662