Mancanegara

Bangladesh Mendayung di Antara Cina dan India

NUSANTARANEWS.CO – Kebuntuan penyelesaian konflik perbatasan antara India dan Cina belakangan ini telah menempatkan posisi Bangladesh dalam situasi yang rumit – di mana Bangladesh telah memiliki hubungan bilateral yang boleh dibilang istimewa dengan kedua negara di bidang politik, ekonomi dan militer.

Pada tahun 2016, ketika Presiden Cina Xi Jinping melakukan lawatan bersejarah ke Bangladesh. Lawatan tersebut menjadi tonggak bersejarah karena merupakan kali pertama dalam 30 tahun terakhir seorang pemimpin Cina menginjakkan kaki di Dhaka. Tidak tanggung-tanggung dalam kunjungannya ke Bangladesh tersebut, Presiden Xi menandatangani 27 kesepakatan senilai US$ 13,6 miliar – mencakup investasi di infrastruktur perkeretaapian dan perkeretaapian Bangladesh, senilai US$ 11 miliar.

Pemerintah Bangladesh memang saat ini sedang berupaya mengumpulkan dana bantuan asing guna memperbaiki kemacetan proyek infrastrukturnya. Oleh karena itu, kunjungan Presiden Xi menandai momentum baru hubungan bilateral Bangladesh-Cina. Perdana menteri Bangladesh, Sheikh Hasina Wajed mengatakan bahwa hubungan akan ditingkatkan menjadi kemitraan strategis, termasuk pembelian peralatan militer.

Baca Juga:  Amerika Memancing Iran untuk Melakukan Perang Nuklir 'Terbatas'?

Baru-baru ini, Bangladesh telah membeli dua kapal selam dari Cina seharga US$ 203 juta. Pemerintah Bangladesh juga telah memutuskan untuk mendapatkan beberapa helikopter tempur, pesawat terbang dan kapal perang untuk melindungi kedaulatan negara. Bangladesh dalam waktu dekat bermaksud memodernisasi alutsistanya sebagai upaya menjaga sumber daya alam Teluk Benggala yang diyakini memiliki cadangan minyak yang besar yang dapat menopang pertumbuhan ekonomi Bangladesh secara signifikan bila telah dieksplorasi. Pertumbuhan ekonomi Bangladesh diprediksi bakal berstatus negara maju pada tahun 2050

Bahkan Angkatan Laut Bangladesh sebelumnya telah membeli 21 unit kapal berkecepatan tinggi, dua pesawat patroli maritim, dan lima unit kapal patroli.

Sementara itu, Bangladesh juga menandatangani perjanjian pertahanan komprehensif dengan India. Meskipun rincian kesepakatan belum diumumkan, namun motif dasar India untuk kesepakatan tersebut adalah jelas untuk mengawasi kerja sama pertahanan Bangladesh dengan Cina. India terlihat memang agak gugup setelah Cina memberikan kredit kepada Bangladesh sebesar US$ 24 miliar dan memasok peralatan militer untuk Angkatan Darat, Laut dan Udara Bangladesh.

Baca Juga:  Atas Instruksi Raja Maroko, Badan Asharif Bayt Mal Al-Quds Meluncurkan Operasi Kemanusiaan di Kota Suci Jerusalem selama Ramadhan

Keterlibatan Cina yang lebih besar di Bangladesh memiliki konsekuensi penting bagi roda pembangunan negara tersebut, profil hutang masa depan dan hubungannya dengan negara tetangga India.

Bangladesh sudah sejak lama menjadi sekutu India di kawasan, namun dengan “agresi” Cina yang begitu murah hati jelas New Delhi tidak mampu mengimbangi Beijng.

Ketika disinggung terkait kunjungan Presiden Xi Jinping, Menteri Luar Negri Bangladesh, Abul Hassan Mahmood Ali mengatakan, pihaknya tidak melihat lawatan bersejarah ini akan secara signifikan mempengaruhi hubungan bilateral Bangladesh-India.

Menteri Pertahanan India Manohar Parrikar dilaporkan akan mengunjungi Bangladesh. Kunjungan ini dilakukan ditengah kegundahan India setelah melihat Bangladesh menerima bantuan peralatan militer canggih untuk mentransformasi kekuatan militer Bangladesh.

Maksud tersembunyi Beijing memasok peralatan militer canggih kepada Bangladesh adalah untuk memperkuat hubungan diplomatik dan kerjasama strategis antar kedua negara dimasa depan. Pelatihan jangka panjang kapal selam dan pemeliharaan kebutuhan Angkatan Laut Bangladesh akan memungkinkan kehadiran militer Cina di Teluk Benggala. Di samping itu, Pemerintah Bangladesh juga telah menawarkan Zona Ekonomi Khusus di Anwara – menyusul India dan Korea Selatan yang telah terlebih dahulu mendapatkan Zona Ekonomi Khusus.

Baca Juga:  Dewan Kerja Sama Teluk Dukung Penuh Kedaulatan Maroko atas Sahara

India pun mencoba untuk menjalin kerja sama pertahanan dengan Bangladesh. India menawarkan diri untuk memasok kapal angkatan laut secara kredit. Namun tawaran India jelas kalah agresif dengan Cina.

India telah lama menganggap Bangladesh sebagai sekutu tradisionalnya karena Angkatan bersenjata India turut membantu Bangladesh untuk memisahkan diri dari Pakistan pada tahun 1971. (Banyu)

Related Posts

1 of 39