Hankam

AS Ingin Bantu Indonesia Jaga Kedaulatan Kepulauan Natuna

NUSANTARANEWS.CO – AS Ingin Bantu Indonesia Jaga Kedaulatan Kepulauan Natuna. Pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya akan mengirimkan ratusan nelayan ke Kepulauan Natuna guna membantu Indonesia menjaga kedaulatan wilayah yang berdekatan dengan Laut China Selatan itu. Dilansir Reuters, seorang pejabat AS yang mengaku berbicara atas pandangan pribadia terkait konflik di Laut China Selatan pasca putusan PCA beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa damai, tenang, rasional dan tidak emosional merupakan jalan yang mesti ditempuh Filipina, Malaysia dan Vietnam dalam menghadapi klaim China di kawasan yang berdekatan dengan Laut China Selatan.

“Apa yang kami inginkan adalah memenangan segalanya sehingga masalah ini dapat diatasi secara rasional, bukan emosional,” kata pejabat yang tak disebutkan namanya tersebut.

Pejabat itu juga mengatakan, AS akan menjalankan inisiatif diplomatik ke Indonesia sembari berharap upaya itu nantinya sukses. Inisiatif diplomatik yang dimaksud pejabat tersebut berupa pengiriman ratusan nelayan AS ke Kepulauan Natuna guna menegaskan kedaulatan Indonesia di wilayah NKRI itu agar tak seenaknya diklaim China seperti kasus yang terjadi di Filipina. Baca: China Sudah Berani Klaim Perairan Utara dan Barat Laut Kepulauan Natuna

Ia menilai, nelayan-nelayan di Natuna selama ini memang sering dilecehkan oleh kapal angkatan laut dan kapal penjaga pantai China (China Coast Guard). Adapun alasan AS hendak mengirimkan ratusan nelayan ke Natuna karena pulau ini berbatasan langsung dengan Laut China Selatan serta menghindari klaim China demi kedaulatan wilayah tersebut.

Baca Juga:  Hut Ke 78, TNI AU Gelar Baksos dan Donor Darah

“Ini adalah sebuah panggilan untuk ikut serta menenangkan, dan bukan untuk melawan China” kata dia sembari menegaskan bahwa AS tidak sedang menggalang kekuatan untuk melawan China.

Sementara itu, terkait konflik Laut China Selatan, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menuturkan bahwa posisi Indonesia adalah mendorong perdamaian dan menghindari power projection serta menghormati hukum internasional yang telah diadaptasi, termasuk Unclos 1982. Dan adapun, terkait penolakan China atas keputusan Mahkamah Arbitrase Internasional yang memenangkan Filipina atas sengketa Laut China Selatan, seperti dilaporkan Antara, Menlu Retno mengatakan Indonesia akan terus memantau hal tersebut. (Sego)

Related Posts

1 of 3,049