Ekonomi

Alasan Perbankan Syariah Alami Penurunan Aset

NUSANTARANEWS.CO – Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perbanas Institute, Hidajat Sofyan, sangat menyayangkan terjadinya penurunan aset perbankan syariah. Menurut Laporan Perkembangan Perbankan Syariah oleh Bank Indonesia, aset perbankan syariah mencapai 49,2% di tahun 2011 kemudian terus-menerus turun hingga 12,4% di tahun 2014.

Padahal industri perbankan syariah memiliki peluang besar untuk berkembang, pasalnya masyarakat dunia kini mulai menyadari kelemahan sistem perbankan konvensional dan menemukan bahwa sistem perbankan syariah dapat menjadi solusi dari kelemahan tersebut.

Sistem ekonomi syariah, termasuk perbankan syariah diyakini dapat memberikan kondisi ekonomi yang lebih stabil, sejahtera, adil dan menguntungkan segala pihak.

“Jika semua masyarakat dunia menjalankan prinsip ekonomi syariah dengan benar, maka krisis seperti yang pernah menimpa kawasan Asia tahun 1997 dan global tahun 2008 dapat dihindari, karena prinsip ekonomi syariah yang menghindari riba, spekulatif, derivatif atau segala hal yang bersifat memperjual belikan uang. Kita bisa lihat pada saat krisis, banyak sekali investment bank yang hancur,” kata Hidajat Sofyan pakar Ekonomi Syariah dari Institut Keuangan Perbankan dan Informatika Perbanas kepada Nusantaranews, Jum’at (27/1/2017).

Baca Juga:  Bupati Nunukan Serahkan Bantuan Sosial Sembako

Hidajat Sofyan menambahkan, alasan mengapa industri perbankan syariah belum mengalami perkembangan pesat karena memang usianya yang masih muda dibandingkan perbankan konvensional. Sehingga perlu penyempurnaan.

Untuk mengembangpesatkan industri ini, perbankan syariah memerlukan sumber daya insani yang telah memiliki edukasi dan pemahaman kuat mengenai ilmu ekonomi dan perbankan syariah. Penting kiranya setiap perguruan tinggi untuk membuka program studi mengenai ekonomi syariah, khususnya memperkenalkan sistem ekonomi yang sehat dan aman. (emka/red-01)

Related Posts

1 of 417