Berita UtamaEkonomiFeatured

Alasan Mendag Tawarkan CPO Untuk Dibarter dengan Sukhoi SU-35

Mendag Enggartiasto Lukita di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (23/8/2017). Foto Richard Andika/ NusantaraNews.co
Mendag Enggartiasto Lukita di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (23/8/2017). Foto Richard Andika/ NusantaraNews.co

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyebutkan alasannya kenapa pihaknya lebih memilih minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO). Menurutnya, CPO memiliki nilau jual tinggi untuk dijadikan imbal dagang atau barter dengan pesawat tempur Sukhoi SU-35 asal Rusia.

“Kami menawarkan CPO dalam proses negosiasi mengingat pangsa pasar minyak kelapa sawit Indonesia terbesar di dunia, bahkan berada di atas Malaysia. Di sana saya bertemu pengusaha komoditas minyak kelapa sawit, mereka saya yakinkan bahwa produksi kita tidak kotor, produk kita is the best,” kata Enggar di Jakarta, Rabu (23/8/2017).

Selain CPO, lanjut Enggar, pihaknya juga akan menawarkan furnitur dan produk industri pertahanan, baik dari Pindad, PT Dirgantara dan PAL, untuk bisa menjadi pilihan dalam proses transaksi pemerintah Indonesia dengan Rusia saat pembelian Sukhoi SU-35.

“Akan dilihat mana yang memiliki nilai tambah, berapa nilai tambahnya tentu akan dilihat dari masing-masing komoditi. Tetapi, yang pasti kita mendapat dua keuntungan, dari sisi neraca perdagangan kita, dan kedua ebitda value itu sendiri bagi perusahaan, yang ujungnya kita terima pajak,” ungkapnya.

Baca Juga:  Rahmawati Zainal Peroleh Suara Terbanyak Calon DPR RI Dapil Kaltara

Untuk diketahui, pemerintah Rusia dan Indonesia telah sepakat menunjuk Rostec dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sebagai pelaksana teknis imbal beli tersebut. Dalam MoU yang diteken pada 10 Agustus 2017 lalu, Rostec akan membeli komoditas hasil kebun Indonesia.

Pewarta: Ricard Andhika
Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 28