NUSANTARANEWS.CO – Persebaran warga negara asing belakangan tampaknya harus menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia. Dalam hal ini, ada beberapa pihak-pihak yang mestinya yang bertanggung jawab penuh atas kasus tersebut.
Selain pihak kantor imigrasi dan polisi, dalam kasus TKA asal Tiongkok di hutan Cigudeg, Bogor, sebagaimana menurut Direktur Eksekutif Center Institute of Strategic Studies (CISS) Dahrin La Ode menjelaskan bahwa Kementrian Kehutanan dan Pertanian juga musti bertanggung jawab pula. Pasalnya dalam aktivitas yang dilakukan oleh para TKA ilegal ini, mereka juga melakukan cocok tanam.
“Pihak imigrasi, polisi, terutama kementrian kehutan dan pertanian, itu terlibat semua untuk bertanggung berjawab,” kata Dahrin La Ode baru-baru ini kepada Nusantaranews.
Dirinya juga mencium adanya kongkalikong antara pemerintah dengan fenomena maraknya TKA asing asal Cina tersebut. Baginya tak mungkin kalau pemerintah pusat sampai tidak tahu menahu soal TKA ilegal.
“Saya kira tahu kok pemerintah pusat itu. Ndak mungkin orang itu ujug-ujug masuk ke dalam langsung menangkap para imigrasi,” pikirnya.
Baca:
- ‘Perkampungan’ Tiongkok, Dahrin La Ode: Jangan Manjakan Cina
- Aparat Harus Pro Aktif Tanggapi Persebaran Warga Asing
- 5 WNA Cina Diduga PSK Terciduk Petugas Imigrasi
- Profil Perusahaan di Balik TKA Ilegal Asal Tiongkok di Hutan Bogor
- Perkampungan Tiongkok Di Perbukitan Terpencil Bogor
- Perang di Laut Cina Selatan Pecah
Sementara itu, lanjut Dahrin, ke depan nanti Indonesia sesugguhnya tengah dihadapkan pada situasi perang. Menurutnya ada tiga negara yang berpotensi perang dengan Indonesia. Pertama dengan Cina, kedua dengan Amerika dan ketiga dengan Rusia. Namun, yang berpuluang besar terjadi perang adalah dengan Cina.
“Nah kalau berperang dengan Cina itu seluruh orang cina di Indonesia itu akan menjadi lawan kita dari dalam. Dan itu dilakukan oleh pemerintah Cina melalui The Military Intelligence Departement atau badan intelejennya Cina yang beroperasi di Indonesia,” pungkasnya. (Red-01/Adhon)