Berita UtamaPolitik

Ahok Simbol Arogansi Kekuasaan, 1,7 Juta Buruh Direncanakan Turun Aksi 25 November

NUSANTARANEWS.CO – Aksi Bela Islam III direncanakan dan disiapkan akan digelar pada tanggal 25 November 2016 mendatang. Tidak hanya dari sejumlah kalangan ormas Islam yang berencana ikut turun aksi di hari yang sama. Akan tetapi, buruh pun akan ikut melakukan unjuk rasa.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengungkapkan rencananya bahwa KSPI akan memberi tahu Markas Besar Kepolisian RI tentang rencana demonstrasi yang akan digelar organisasinya pada 25 November 2016. Unjuk rasa oleh KSPI ini di luar persoalan agama.

“Ini bukan persoalan agama, ini soal arogansi kekuasaan,” ujar Said di Hotel Mega Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/11).

Menurut pengakuannya, sudah ada rencana mengarahkan 1,7 juta anggota KSPI dalam unjuk rasa tanggal 25/11 nanti. “Buruh di luar KSPI pun akan ikut dalam aksi itu. KSPI juga sudah menyatakan sikap untuk bergabung dalam demonstrasi 25 November mendatang,” imbuhnya.

KSPI, kata Said, berencana “menduduki” Istana Negara, meminta kebijakan pemerintah menaikkan upah buruh. Selain itu, mereka mendukung Gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Purnama dijadikan tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama. “Kalau Ahok tidak resmi dijadikan tersangka, kami bergerak,” tuturnya.

Baca Juga:  Tim PPWI Lakukan Kunjungan Silahturahmi kepada Kepala Balai TNUK

Alasa proses hukum terhadap Ahok berlangsung lama, menurut Said karena Ahok dilindungi pemerintah. Ia menuturkan saling melindungi itu terjadi akibat ulah pemilik modal yang melindungi Ahok.

“Karena Ahok adalah simbol arogansi kekuasaan yang dilindungi kaum pemilik modal,” tegas Said.

Menurut dia, demonstrasi yang akan berlangsung bersamaan dengan unjuk rasa menentang Ahok itu bukan aksi soal agama. Unjuk rasa KSPI bertujuan meminta pemerintah daerah mengeluarkan kebijakan menaikkan upah buruh. Said pun mengatakan, demonstrasi juga akan diikuti buruh dari luar Jabodetabek.

“Mereka akan dikerahkan ke kantor gubernur dan perusahaan industri. Rencananya, mereka akan mogok nasional dan berhenti berproduksi,” ungkap Said menandaskan. (red-02)

Related Posts

1 of 19