Ekonomi

Ada Potensi Kerugian Negara dalam Iklan Layanan Kemenko PMK

Koordinator Investigasi CBA Jajang Nurjaman/Foto Istimewea (Dok. Pribadi)
Koordinator Investigasi CBA Jajang Nurjaman/Foto Istimewea (Dok. Pribadi)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dalam sebuah kesempatan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menyampaikan tiga nilai revolusi mental, yaitu integritas, etos kerja, dan gotong royong. Ketiga nilai tersebut disampaikan dalam pidato yang berapi-api ala Soekarno yang menurutnya harus terus diupayakan menjadi budaya baru dalam keseharian masyarakat.

Koordinator Investigasi Center for Budget Analysis (CBA), Jajang Nurjaman mengungkapkan sangat disayangkan semangat revolusi mental yang dipekikan Puan Maharani dalam orasinya tersebut tidak sejalan dengan kinerja Kementerian yang dipimpinnya.

“Publik nampaknya harus menunggu lebih sabar lagi terkait gebrakan yang dilakukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan tersebut,” ungkapnya seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Nusantaranews, Jakarta, Rabu (24/5/2017).

Selain minim gebrakan, Jajang mengatakan, ditengarai dalam berbagai program yang dijalankan Kemenko PMK banyak ditemukan penyimpangan yang berpotensi merugikan negara.

“Misalnya, dalam program produksi layanan iklan masyarakat yang dijalankan Menko PMK melalui satuan kerja Revolusi Mental sangat janggal. Untuk program tersebut Menko PMK menyiapkan anggaran sebesar Rp2,4 miliar dan uang negara yang dihabiskan mencapai Rp. 2.399.800.000,” ujarnya.

Baca Juga:  Sekda Nunukan Hadiri Sosialisasi dan Literasi Keuangan Bankaltimtara dan OJK di Krayan

Jajang menjalankan, proyek layanan iklan masyarakat tersebut dijalankan oleh PT Gemini Satria Film yang beralamat di Jl. Pintu Air II No. 34, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

Menurut Jajang, nilai proyek untuk pembuatan iklan layanan masyarakat yang mencapai angka Rp2,3 miliar lebih tersebut terlalu mahal dan sangat boros. CBA menilai, untuk program tersebut Menko PMK bisa saja cukup mengeluarkan anggaran senilai Rp1,7 miliar.

“Ada pemborosan uang negara sebesar Rp790 juta lebih terkait program layanan iklan masyarakat Menko PMK. Kita berharap menteri Puan Maharani lebih serius lagi menjalankan fungsinya sebagai menteri, jangan sampai program-program yang dilaksanakan hanya dijadikan alat pencitraan semata agar terlihat oleh masyarakat ada kerjanya,” katanya menyindir.

Reporter: DM/Rudi Niwarta
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 6