Budaya / SeniPuisi

72 Tahun Indonesiaku Merdeka

Ilustrasi bocah kibarkan bendera merah putih. Foto Mui Sahabat Kamera
Ilustrasi bocah kibarkan bendera merah putih. Foto Mui Sahabat Kamera

Puisi Febby Lintang

Indonesiaku

Indonesia tanah air beta
Tanah tumpah darahku yang mulia
Indonesia tanah yang pusaka
Tanah kita yang kaya
Oohh Indonesiaku

Indonesia raya katanya sudah merdeka
Tapi mengapa masih terus menerus memghamba
Indonesia raya katanya sudah merdeka
Namun mengapa rakyatnya banyak yang tidak sejahtera
Indonesia raya katanya sudah merdeka
Namun mengapa masih belum berdaulat

Tanah airku katanya subur dan makmur
Tapi seolah penguasanya mendengkur tertidur..
Tanah tumpah darahku yang kaya, penuh anugrah yang Kuasa.
Namun hanya kepedihan dan duka nestapa bagi mereka yang tak berdaya.

Indonesia Raya entah kapan akan sejahtera
Ketika masih ada rakyat yang tergusur dan papa.
Para raja hidup bengis dan nista
Bersekongkol dengan para durjana
Menyingkirkan si miskin hidup terlunta lunta
Tanpa rumah tanpa penghidupan
Anak anak tak lagi bersekolah berakhir di jalan penuh derita.
Entah kapan akan sejahtera..
Raja raja kecil berkuasa menghisap darah rakyat berfoya foya.
Menutup telinga membutakan mata.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Indonesiaku yang subur katanya makmur
Namun masih banyak ketimpangan terjadi.
Ketika para pemuda hanya mampu menjadi buruh kontrak.
Ketika kaum ibu hanya bisa menjadi buruh migran, berkelana jauh menghadapi bahaya.
Ketika kekayaan tanah airku dikuasai segelintir orang.
Ketika lumbung lumbung sudah tak mampu menghidupi seluruh rakyat.
Ketika airpun dikuasai sang pemilik modal
Entah kapan Indonesiaku yang subur akan makmur?

Indonesia raya katanya sudah merdeka.
Tapi.. terus hidup dalam belenggu nestapa.
Bangsa Asing terus menjadi raja.
Mencengkram kuat menggurita.
Budaya yang luhur menguap sirna, tercekoki hingar bingar arus global.
Kemandirian menjadi ilusi, dipaksa kehilangan jatidiri.
Indonesiaku 72 tahun merdeka namun entah kapan akan berdaulat.

Indonesia Tanah Airku yang kaya
Tanah yang kaya namun hanya dimiliki oleh mereka yang berpunya.
Tanah airku masih terus menyiratkan duka dan nestapa.
Indonesia tanah yang mulia
Tanah mulia namun rakyatnya masih bersimbah duka
Tergusur kehilangan muka.
Terhina karena hidup dalam kubangan kemiskinan.

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3

Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah airku
Indonesia kebanggaanku
Tempat hidup dan matiku.
Indonesia kecintaanku
Cinta pertama dan terakhirku.
Indonesia pengharapanku..
Harapan untuk masa depanku
Masa depan anak dan cucuku..
Indonesiaku Merdekalah Indonesiaku Berdaulatlah
Indonesiaku Sejahteralah
Suburlah tanahnya..
Makmurlah bangsanya
Indonesiaku

Jakarta Agustus 2017
(72 Tahun Indonesia)

Baca: Puisi-puisi Nusantaranews.co yang lain

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 3,233