Berita UtamaHukumPolitik

4800 Tentara China Masuk Indonesia, Dahrin La Ode: Terlalu Menyederhanakan Masalah

NUSANTARANEWS.CO – Baru-baru ini viral didengungkan perihal masuknya 4800 personil tentara China ke Indonesia. Berikut keterangan foto-foto China yang diuangga oleh pemilik aku facebook atas nama Yanuari Budi Jatmiko:

Surat terbuka buat panglima TNI bapak Jenderal Gatot Nurmantyo

Saat ini tentara China masuk ke NKRI berjumlah 4800 personil bisa lebih. Tapi mengapa dibiarkan? Informasi ini sudah pasti dan benar adanya. Mereka sekarang berada di ibukota.
Apakah informasi sepenting ini tidak sampai ke meja bapak. Saya yang orang sipil bisa mendapatkan informasi tersebut dan keakuratannya 100%.
Kalau saya berbohong saya siap dengan segala resiko hukum yang akan ditimbulkan.
Semoga Bapak Jenderal Gatot Nurmantyo segera menindaklanjuti keadaan ini

Hormat saya

Surat terbuka buat panglima TNI bapak Jenderal Gatot Nurmantyo dari Yanuari Budi Jatmiko/Crop Foto by Nusantaranews
Surat terbuka buat panglima TNI bapak Jenderal Gatot Nurmantyo dari Yanuari Budi Jatmiko/Crop Foto by Nusantaranews

Yanuari Budi Jatmiko

Menanggapi jumlah personil tentara China yang masuk ke Indonesia itu, Dosen Damai dan Resolusi Konflik (DRK) Universitas Pertahanan (Unhan) M. Dahrin La Ode, menilai bahwa jumlah tersebut terlalu sederhana. “4800 itu bagi saya terlalu sederhana atau terlalu menyederhanakan masalah,” ujarnya saat berbincang dengan nusantaranews.co beberapa waktu lalu.

Baca Juga:  Atas Instruksi Raja Maroko, Badan Asharif Bayt Mal Al-Quds Meluncurkan Operasi Kemanusiaan di Kota Suci Jerusalem selama Ramadhan

Dahrin menyampaikan bahwa ada 30.000 buruh Cina yang sudah masuk ke Indonesia. Dimana 30.000 tersebut di belakangnya ada MSS (Ministry of State Security/MSS Cina) atau badan Intelijen Cina.

“Saya tidak merujuk pada jumlah itu (4800), saya hanya mau merujuk pada operasi intelejen Cina di seluruh dunia melalui MSC dan MID (The Military Intelligence Departement),” katanya.

Baca : Dosen UNHAN Sebut Kedaulatan Berlaku Diskriminatif Terhadap Negara Lain

Menurut Dahrin MSC khusus untuk mempengaruhi kebijakan politik pemerintah, yang membawa misi kebijakan politik pemerintah Cina. Agar negara-negara itu bisa ditaklukkan dalam rangka meloloskan kebijakan politik pemerintah luar negeri mereka. “Contohnya di Tibet, Angola, dan Zimbabwe,” ujar Dahrin.

“Nah, sekarang di Indonesia mulai dia meminjami banyak-banyak. Ini bagian politik luar negeri yang dirancang oleh MSC. Mereka di belakangnya. Lalu MID mempengaruhi militernya di negara-negara yang bersangkutan,” sambung Dahrin.

Baca juga : Soal Erwinia chrysanthem, Dosen UNHAN: Serangan Bioterorisme Cina ke Indonesia

Baca Juga:  Pemdes Pragaan Daya Membuat Terobosan Baru: Pengurusan KTP dan KK Kini Bisa Dilakukan di Balai Desa

Dengan rujukan itu, kata Dahrin, maka sebetulnya jumlah 4800 itu perkiraan jumlah yang terlalu sedikit dengan jumlah buruh yang sudah masuk ke Indonesia kurang lebih 30.000 hingga saat ini. Mereka ini masuk melalui kebijakan Kemnaker dan Imigrasi.

“Mereka (Imigrasi dan Kemnaker) yang seharusnya berpikir atau bekerja kritis. Pihak imigrasi mungkin bisa meloloskan para buruh dari Cina ke Indonesia, karena mereka menggunakan visa wisata. Setahun ada 2 juta. Itu menurut duta besar Cina, Xie Feng,” terangnya.

Lihat : PP Ormas Asing, Dosen UNHAN: Itu Melanggar Kedaulatan NKRI

Direktur Eksekutif CISS (Center Institute of Strategic Studies) itu menambahkan bahwa, buruh China itu ketika sampai di Indonesia dan bekerja, sudah menjadi tanggung jawab Kemnaker.

“Jadi Menaker harus tahu, dia ini siapa? Kemudian polisi juga. Itu gampang dibedakan, yang mana buruh beneran dan yang mana buruh palsu,” ujar Dahrin. (Sulaiman)

Related Posts

1 of 16