Lintas Nusa
24 Tahanan Kabur dari 2 Polsek, Polda Jatim Memprihatinkan
Published
1 year agoon

NUSANTARANEWS.CO – Kaburnya 24 tahanan dari 2 Polsek selama seminggu terakhir di wilayah hukum Polda Jatim sangat memprihatinkan. Kasus ini menunjukkan betapa lemahnya sistem penjagaan tahanan di Polda Jatim.
Ind Police Watch (IPW) menilai, dari sini terlihat bahwa kepedulian jajaran kepolisian di Jatim sangat rendah. Akibatnya dalam waktu yang hampir bersamaan sebanyak 24 tahanan kabur dari 2 kantor polisi. Ironisnya, kaburnya ke 24 tahanan itu hampir sama modusnya, yakni merusak plapon dan menggergaji sel tahanan.
“Dari kasus ini bisa disimpul betapa tidak pedulinya jajaran kepolisian di Jatim terhadap sistem keamanan di sel tahanan. Padahal untuk bisa kabur, ada proses panjang yang dilakukan para tahanan. Mulai dari memasukkan barang untuk merusak plapon dan menggergaji besi sel hingga proses perusakan dan pelarian dari sel. Tapi kenapa aparat kepolisian bisa abai,” ujar Neta S Pane dalam siaran persnya, Jumat (21/4/2017).
Menurutnya, hal ini tak lain akibat jajaran aparat tersebut tidak peduli pada tempatnya bertugas. Sehingga tidak memiliki kepekaan. Akibatnya mereka mengabaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya, yakni menjaga para tahanan dengan ketat. Rendahnya kepedulian jajaran bawah kepolisian yang bertugas menjaga sel tahanan itu tentu tak terlepas dari rendahnya kepedulian atasan kepolisian di jajaran Polda Jatim terhadap pembinaan bawahannya, terutama dalam hal tanggung jawab terhadap tugas tugasnya.
Neta menjelaskan, dalam kasus kaburnya 24 tahanan di Jatim, tindakan tegas yang dilakukan tidak cukup hanya mencopot kepala tahanan atau kapolsek atau kapolresnya saja. Tapi Kapolri juga harus mengevaluasi kinerja kapolres dan kapoldanya. Ini perlu dilakukan karena para tahanan itu kabur dari kota yang tergolong besar. Artinya, sistem dan kinerja polisi di kota besar jelas berbeda dengan polisi di pedalaman. Jika polisi di kota besar tidak becus menjaga keamanan “di rumahnya”, bagaimana masyarakat bisa berharap polisi itu menjaga keamanan di tempat lain, seperti keamanan di lingkungan masyarakat?
Jajaran kepolisian harus menyadari bahwa untuk menangkap dan memburu tersangka agar bisa dimasukkan ke sel tahanan, Polri harus mengeluarkan dana yang cukup besar. Jika tahanan yang sudah ditangkap kemudian bisa melarikan diri dari kantor polisi, bukan hanya dana yang besar lagi yang harus dikeluarkan Polri, tapi juga akan membuat takut masyarakat. Sebab, bukan mustahil penjahat yang kabur itu akan lebih nekat lagi dalam beraksi menteror masyarakat. Sebab itulah, jika ada tahanan yang kabur dari kantor polisi tak cukup hanya kapolseknya yang dicopot tapi kapolres dan kapoldanya juga harus dievaluasi. Tujuannya agar kinerja, sistem, tingkat kepedulian dan pengawasan yang dibangun kapolres maupun kapoldanya bisa diukur.
“Jika ternyata kinerjanya renda dan buruk pimpinan kepolisian di daerah dimana tahanannya kabur secara berturut turut ya harus dicopot dan diganti dengan perwira yang mau bekerja serius, terutama dalam menjaga keamanan “di rumahnya”,” pungkasnya.
Pewarta: Eriec Dieda
Editor: Achmad Sulaiman
Komentar
You may like
Proyek Infrastruktur Ambruk, IPW: Lalai Kok Beruntun
Anies Baswedan Diminta Segera Perbaiki Fasilitas Samsat Polda Metro Jaya
Menhub dan Pengelola Jalan Tol Diminta Tak Ngawur Membuat Peraturan
IPW Kecam Menhub Soal Permen Genap Ganjil Tol Cikampek
Polda Jatim Bantah Adanya Aksi Penyerangan Terhadap KH Hakam Mubarok
DPD JAMAN Jatim Dukung Polda Jatim Ungkap Dalang Kekerasan

Tokoh Masyarakat di Surabana Mendapat Pembinaan dari TNI dan Polri

Warga Putussibau: Penambangan Emas Penduduk Lokal Dirazia, Sedangkan Orang Asing Bebas

Ansor dan Penguatan Ekonomi Umat

Simulasi Survei Cawapres 2019, Budi Gunawan Punya Elektabilitas Cukup Tinggi

Meneropong Pilgub Jatim 2018 (XI): Pilkada Pasti Ramai

Perburuan Kelompok ISIS di Lembah Sungai Eufrat Kembali Dilancarkan

Yusril Desak MA Batalkan Seluruh Isi Perpres Tentang TKA

Situasi Indonesia Kini Hampir Mirip Zaman Penjajahan Belanda

Peredaran Miras Jenis Arjo Marak di Bumi Reog Ponorogo

Soal Puisi Kontroversial Sukmawati, Gus Sholah Sebut “Adzan” yang Jadi Masalah

Terbitkan Perpres No 20 Tahun 2018, Presiden Dinilai Panik

Sejumlah Negara Kerahkan Peralatan Perang ke Suriah, Termasuk Tiongkok

Wantimpres Jadi Komisaris Lippo, BPS: Ada Apa?

Wakil Ketua DPR Ungkap Elite Goblok dan Bermental Maling yang Dimaksud Prabowo

Selalu Dituduh PKI, Jokowi Sebut PCNU Solo Punya Data Lengkap Tentang Profil Dirinya

AS, Inggris dan Perancis Telah Memulai Perang Dunia Ketiga

Sukmawati Dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri

Jatuhnya Ghouta Timur, Sekali Lagi Menjadi Kekalahan Telak AS di Suriah

Ahok Pamer Desain Pengembangan Makam Mbah Priok

Bercocok Tanam di Dasar Laut? Ini dia pertanian masa depan

Trotoar dan Wajah Mantan Pabrik Kina Kota Bandung Bikin Susah Move-on

Mengintip Rahasia Donald Trump Lewat Kuas Seorang Kartunis

Koramil 0804/05 Poncol Bahu Membahu Dengan Masyarakat Benahi Pelengsengan

Ini Kondisi Kapal Zahro Express yang Terbakar

Peribadatan Natal di Jember Mendapat Pengamanan Total Dari Kodim 0824 dan Polres Jember

Kirab Budaya Dinsos Jogja Berlangsung Meriah

Pengantre Tiket Final AFF Kelelahan dan Pingsan Karena Cuaca Terik Berdesakan
Terpopuler
- Ekonomi15 hours ago
Situasi Indonesia Kini Hampir Mirip Zaman Penjajahan Belanda
- Politik4 days ago
Konsep Revolusi Mental Jokowi Dinilai Lahirkan Karakter Lembek dan Cengeng
- Ekonomi2 days ago
Benarkah Pemerintah Berusaha Menyingkirkan Tenaga Kerja Lokal dari Tanah Tumpah Darahnya Sendiri?
- Ekonomi7 days ago
Cina Enggan Kendorkan Investasi di Indonesia