Traveling

10 Negara di Dunia Paling Rawan Kejahatan

NUSANTARANEWS.CO – Perusahaan Gallup setiap tahun melakukan survei di seluruh dunia untuk mengindeks negara dan wilayah dengan mencermati aturan dan ketertibannya.

Hasilnya didasarkan pada wawancara telepon dan tatap muka dengan sekira 1.000 orang, berusia 15 tahun atau lebih tua di 135 negara.

Tahun 2017, Gallup menempatkan Singapura adalah negara paling aman di bumi dengan skor indeks 97.

Peringkat kedua ditempati Uzbekistan dengan skor indeks 95 dan Islandia 92.

Ini sekaligus menunjukkan bagaimana orang merasa aman bisa datang dalam bentuk tak terduga. Laporan tersebut mencatat peringkat tinggi untuk Uzbekistan dan Singapura:

Perasaan (aman) ini juga tinggi pada 92% di Uzbekistan, sebuah pengingat bahwa keamanan kadang-kadang dicapai dengan biaya yang mahal dalam hal kebebasan sipil. Uzbekistan adalah satu-satunya negara yang disurvei di seluruh dunia di mana tidak ada penduduk yang mengatakan bahwa mereka telah diserang atau dirampok pada tahun lalu. Namun, negara ini kadang digambarkan sebagai negara kepolisian.

Singapura adalah kisah sukses yang luar biasa. Namun, kritik terhadap kebebasan sipil seperti kebebasan berbicara masih terdengar.

Inggris menerima skor 85, seperti yang dialami Iran, Jepang, Kosovo, Myanmar, Portugal, Swedia dan Amerika Serikat.

Daftar negara paling berbahaya adalah Venezuela yang mendapat skor 42.

Lima negara di depannya, berada di bawah angka 60: Bolivia 58, Gabon 58, Afrika Selatan 56, El Salvador 54, dan Liberia 53.

Survei tersebut juga melihat tren di seluruh dunia. Hanya 14 persen dari mereka yang disurvei memiliki kepercayaan pada polisi setempat, dan hanya 12 persen yang merasa aman berjalan pulang sendirian di malam hari.

Penjambretan dan serangan dalam 12 bulan sebelumnya juga diukur. Survei tersebut menemukan bahwa ada 14 negara di mana setidaknya 15 persen peserta telah diserang atau dirampok pada tahun lalu.

Ini adalah empat dengan persentase tertinggi korban serangan dan penjambretan. Keempatnya berada di dalam sub-Sahara Afrika.

Liberia (27 persen), Sudan Selatan (24 persen), Uganda (23 persen) dan Republik Afrika Tengah (23 persen). (ed)

Editor: Eriec Dieda /Source: The Independent

Related Posts

No Content Available